Perlukah Flush Oli CVT? Ini Penjelasannya

 

Perlukah Flush Oli CVT? Ini Penjelasannya!

Motor matic sangat mengandalkan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) agar bisa melaju tanpa perlu memindahkan gigi. Di dalam sistem CVT, terdapat oli khusus (oli CVT atau gear oil) yang berfungsi untuk melumasi gear box CVT, terutama di bagian final gear (gigi akhir). Namun, banyak yang bertanya: perlukah melakukan flush oli CVT seperti halnya pada oli mesin?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!


🔍 Apa Itu Flush Oli CVT?


Flush oli CVT adalah proses membersihkan sistem pelumasan CVT secara menyeluruh dari sisa oli lama, kotoran, dan endapan yang mungkin menempel di bagian gear box atau jalur oli.

Berbeda dengan hanya mengganti oli biasa (sekadar menguras), flush berarti:

  • Menguras total hingga tidak ada sisa oli lama.

  • Kadang memakai cairan khusus atau metode pembilasan dengan oli baru.


Apakah Oli CVT Harus Di-Flush Secara Rutin?

Jawabannya: TIDAK SELALU PERLU, tapi bisa dilakukan dalam kondisi tertentu.


Kapan Flush Oli CVT Sebaiknya Dilakukan?

1. Saat Pertama Kali Pindah Oli CVT (Dari Pabrikan ke Oli Aftermarket)

  • Jika kamu mengganti oli CVT bawaan dengan merek baru, flush bisa membantu membersihkan sisa oli lama dan mencegah campuran kimia yang tidak cocok.

2. Saat CVT Bermasalah atau Terasa Kasar

  • Jika terasa suara kasar dari bagian gear CVT belakang, atau oli berwarna sangat hitam dan kental saat diganti, sebaiknya lakukan flush.

3. Saat Motor Terendam Banjir atau Kemasukan Air

  • Air yang masuk ke dalam gear box bisa merusak sistem pelumasan dan menyebabkan karat. Flush diperlukan agar air dan sisa oli tercampur bersih terbuang.

4. Setelah Terlalu Lama Tidak Ganti Oli CVT

  • Jika kamu lupa mengganti oli CVT selama lebih dari 8.000–10.000 km, flush bisa membantu mengangkat endapan dan menjaga performa optimal.


🚫 Kapan Tidak Perlu Flush?

  • Jika kamu rutin mengganti oli CVT sesuai rekomendasi pabrikan (setiap 8.000–10.000 km), maka cukup ganti oli biasa saja.

  • Motor matic harian tanpa keluhan, suara normal, dan performa masih bagus tidak perlu diflush.


💡 Risiko Jika Salah Melakukan Flush

  • Menggunakan cairan flush yang tidak tepat bisa merusak seal atau komponen CVT.

  • Proses pembilasan yang tidak bersih malah bisa meninggalkan sisa pelarut dan mempercepat keausan gear.

⚠️ Flush hanya boleh dilakukan oleh mekanik berpengalaman atau bengkel terpercaya.


📌 Tips Menjaga Oli CVT Tetap Optimal

  • Ganti oli CVT setiap 8.000–10.000 km atau sesuai buku panduan.

  • Gunakan oli CVT yang direkomendasikan pabrikan (contoh: AHM Gear Oil untuk Honda, Yamalube Gear Oil untuk Yamaha).

  • Cek level dan warna oli CVT secara berkala saat servis rutin.


Kesimpulan


Flush oli CVT tidak wajib dilakukan secara rutin, tapi bisa berguna dalam kondisi tertentu, seperti saat terjadi kerusakan, motor kemasukan air, atau ingin berpindah merek oli.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama