Cara Cek Kondisi CVT Tanpa Bongkar Banyak
CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi otomatis yang digunakan pada motor matic. Komponen ini bekerja mengatur rasio gear secara otomatis lewat puli, roller, dan v-belt, sehingga pengendara tidak perlu memindah gigi manual. Sayangnya, jika CVT bermasalah, performa motor bisa menurun drastis. Kabar baiknya, ada cara mengecek kondisi CVT tanpa harus bongkar total.
1. Dengarkan Suara dari CVT
Saat mesin menyala, perhatikan apakah ada suara berdengung, berdecit, atau getaran berlebihan dari area CVT (biasanya di sisi kiri motor).
-
Suara berdecit → Bisa jadi v-belt aus atau kotor.
-
Getaran berlebih saat tarikan awal → Roller mungkin aus atau bentuknya sudah tidak bulat sempurna.
2. Rasakan Tarikan Motor
Jika tarikan motor terasa berat, tersendat-sendat, atau tidak responsif seperti biasanya, bisa jadi v-belt mulai aus atau puli kotor. CVT yang sehat biasanya memberikan tarikan halus dan stabil.
3. Perhatikan Akselerasi dan Top Speed
Lakukan uji jalan di jalan yang aman. CVT bermasalah sering membuat akselerasi lemot dan top speed turun. Jika motor terasa ngos-ngosan, bisa jadi roller aus atau kampas kopling ganda sudah tipis.
4. Cek dari Lubang CVT (Jika Ada)
Beberapa motor matic punya cover CVT dengan lubang kecil atau grill. Kamu bisa mengintip kondisi v-belt dari situ. Jika terlihat retak atau serabut mulai keluar, tandanya sudah perlu diganti.
5. Lihat dari Sisi Filter CVT
Filter CVT biasanya ada di bagian samping dekat kipas pendingin CVT. Jika kotor banget atau tersumbat debu, itu bisa membuat CVT cepat panas dan mempengaruhi performa. Membersihkannya cukup mudah tanpa harus bongkar semua komponen.
Kesimpulan:
Walau pemeriksaan menyeluruh tetap butuh bongkar CVT, kamu bisa mendeteksi gejala awal hanya dengan mendengar suara, merasakan tarikan, dan memeriksa beberapa bagian luar. Pemeriksaan rutin ini bisa mencegah kerusakan parah dan memperpanjang umur komponen CVT.