Cara Menjaga Tarikan Motor Matic Tetap Responsif
Salah satu keunggulan motor matic adalah kemudahan berkendara tanpa oper gigi. Tapi seiring pemakaian, banyak pengguna matic mengeluh tarikan jadi berat, lemot, atau terasa “nahan” saat digas. Ini bisa bikin pengalaman berkendara jadi nggak nyaman, apalagi di medan macet atau tanjakan.
Lalu bagaimana caranya agar tarikan motor matic tetap responsif dan bertenaga? Yuk, simak tips perawatannya berikut ini!
🛠️ 1. Rutin Ganti Oli Mesin dan Oli CVT
-
Oli yang kotor bikin mesin bekerja lebih berat.
-
Oli CVT juga berpengaruh besar pada kelancaran perpindahan tenaga di matic.
Ganti oli mesin: setiap 2.000–3.000 km
Ganti oli CVT: setiap 8.000–10.000 km
✅ Gunakan oli yang sesuai spesifikasi pabrikan, dan pilih yang berkualitas tinggi.
🌀 2. Bersihkan dan Cek CVT Secara Berkala
-
Komponen CVT seperti v-belt, roller, dan kampas ganda bisa kotor atau aus.
-
CVT yang kotor membuat tarikan jadi berat, bahkan bisa slip.
Servis CVT ringan: setiap 8.000 km
Ganti v-belt: tiap 20.000–25.000 km (atau sesuai kondisi)
💡 Kamu bisa minta pembersihan CVT saat servis rutin di bengkel resmi atau terpercaya.
🔥 3. Perhatikan Kondisi Busi
Busi berperan penting dalam pembakaran bahan bakar. Jika busi sudah tua atau kotor:
-
Tarikan jadi lambat
-
Mesin brebet atau susah hidup
Ganti busi: tiap 8.000–10.000 km, atau lebih cepat jika sering dipakai harian.
✅ Gunakan busi standar atau iridium untuk performa lebih maksimal.
💨 4. Jaga Kebersihan Filter Udara
Filter udara yang kotor membuat udara ke ruang bakar jadi kurang lancar → tarikan jadi berat!
Bersihkan filter udara: setiap 4.000 km
Ganti filter: tiap 12.000–16.000 km (tergantung kondisi lingkungan)
🌬️ Jika sering lewat jalan berdebu, filter bisa lebih cepat kotor.
⛽ 5. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Menggunakan BBM dengan oktan rendah (di bawah rekomendasi) bisa bikin pembakaran kurang sempurna → tarikan ngadat atau lambat.
Cek rekomendasi pabrikan (biasanya RON 90 ke atas seperti Pertalite atau Pertamax)
💡 Campur-campur BBM juga bisa menyebabkan sisa endapan di injektor.
⚙️ 6. Lakukan Injektor Cleaning Secara Berkala
Motor injeksi yang mulai terasa “ngempos” saat digas bisa disebabkan oleh injektor kotor.
-
Tarikan jadi tidak responsif
-
Konsumsi BBM jadi lebih boros
Pembersihan injektor: minimal 1 kali setahun, atau setiap 10.000 km
🚿 Di beberapa bengkel resmi, ini bisa dilakukan dengan metode ultrasonic cleaning.
🎯 7. Gunakan Komponen Asli atau Setara Standar
Memakai komponen CVT, busi, v-belt, atau oli yang tidak sesuai standar bisa bikin performa motor matic turun drastis.
Selalu gunakan suku cadang asli atau aftermarket berkualitas yang sudah terbukti.
🛑 BONUS: Hindari Hal Ini Jika Ingin Tarikan Tetap Responsif
-
Kebiasaan menarik gas terlalu dalam saat berhenti lama
-
Jarang servis atau telat ganti oli
-
Membawa beban berlebih setiap hari
-
Modifikasi mesin tanpa perhitungan tepat
✅ Kesimpulan
Menjaga tarikan motor matic tetap responsif itu bukan hal sulit — cukup lakukan perawatan rutin, pakai bahan bakar yang sesuai, dan hindari kebiasaan buruk saat berkendara.