Jangan langsung tergiur motor bekas dengan harga murah meriah alias miring.
Terlebih kalau unit yang ditawarkan murah ini tampilan luarnya masih segar bugar. Pembeli wajib waswas, karena unit yang terlalu rendah justru bisa jadi indikasi ada masalah tersembunyi pada unit tersebut.
Menurut Ivan, pemilik showroom motor bekas Babay Motor di Jakarta Barat, perbedaan harga yang terlalu jauh dari pasaran biasanya menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres, baik dari sisi teknis maupun administratif.
Kalau harga motor bekas anjlok sampai jutaan dari harga rata-rata, pembeli harus waspada. Bisa jadi motornya bekas tabrakan parah, pernah kebanjiran, atau dokumennya bermasalah,” kata Ivan melansir .
Ivan menjelaskan, motor bekas yang pernah mengalami kerusakan berat seperti rangka bengkok atau mesin jebol kerap dijual dengan harga murah agar cepat laku. Namun, kerusakan seperti itu bisa berdampak panjang terhadap kenyamanan dan keamanan berkendara.
Padahal, komponen kelistrikan di dalamnya berisiko mengalami kerusakan jangka panjang, terutama jika tidak diganti secara menyeluruh.
"Kalau habis banjir biasanya masih menyisakan bekas lumpur di bagian tersembunyi seperti bawah jok, sasis, atau dalam lampu. Mesin juga kadang bunyinya beda karena air masuk ke ruang bakar," ucap Ivan.
Tak kalah penting, Ivan mengingatkan calon pembeli untuk mencermati kelengkapan surat kendaraan, mulai dari keaslian STNK dan BPKB, hingga nama pemilik terakhir.
Pasalnya, beberapa unit berharga sangat murah justru tidak bisa dibalik nama karena statusnya masih kredit macet atau bodong. “Intinya jangan tergiur murah, tapi periksa kondisi unit secara detail, cek dokumen, dan kalau bisa bawa mekanik terpercaya.
Harga murah belum tentu untung, malah bisa jadi buntung,” kata Ivan. Dengan kehati-hatian dan pengecekan menyeluruh, pembeli bisa terhindar dari jebakan motor bekas murah yang menyimpan risiko besar di kemudian hari.