Kesalahan Umum Saat Servis Motor Matic
Motor matic kini menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia karena praktis, nyaman, dan mudah digunakan. Namun, agar performanya tetap optimal dan awet, servis berkala adalah hal yang wajib dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor matic yang tanpa sadar melakukan kesalahan saat servis, yang justru bisa merugikan diri sendiri maupun merusak motornya.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum saat servis motor matic yang perlu kamu hindari.
1. Terlalu Lama Menunda Servis Berkala
Banyak orang menunda servis karena motor masih terasa “baik-baik saja”. Padahal, beberapa komponen bisa mengalami penurunan performa secara perlahan tanpa disadari, seperti CVT, filter udara, atau oli gardan.
Dampaknya:
Penurunan performa, konsumsi BBM boros, bahkan kerusakan komponen dalam jangka panjang.
✅ Solusi:
Ikuti jadwal servis berkala sesuai buku manual atau minimal servis ringan setiap 2.000–3.000 km.
2. Hanya Ganti Oli Mesin, Lupa Oli Gardan
Ini salah satu kesalahan paling sering terjadi. Oli gardan sering diabaikan karena letaknya tersembunyi dan tidak langsung terasa dampaknya. Padahal, gardan adalah bagian penting dalam sistem penggerak motor matic.
Dampaknya:
Gardan cepat aus, suara kasar dari bagian belakang, dan tarikan motor jadi berat.
✅ Solusi:
Ganti oli gardan setiap dua kali ganti oli mesin atau sekitar 8.000–10.000 km.
3. Tidak Servis CVT Secara Rutin
Sistem CVT adalah jantung dari motor matic. Namun, banyak pemilik motor yang baru servis CVT setelah tarikan terasa berat atau muncul suara aneh.
Dampaknya:
Roller aus, v-belt putus, tarikan tidak stabil, bahkan mogok.
✅ Solusi:
Servis CVT setiap 8.000–10.000 km, termasuk pembersihan dan pengecekan roller, pulley, dan v-belt.
4. Tidak Mengecek Filter Udara
Filter udara kotor akan mengganggu proses pembakaran karena udara yang masuk ke ruang bakar menjadi tidak optimal.
Dampaknya:
Motor brebet, boros bensin, dan tenaga loyo.
✅ Solusi:
Periksa dan bersihkan filter udara setiap servis ringan. Ganti jika sudah terlalu kotor atau rusak.
5. Asal Pilih Oli atau Sparepart
Menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi atau sparepart KW/bajakan demi harga murah bisa berdampak buruk pada mesin motor matic.
Dampaknya:
Overheating, performa menurun, dan usia mesin lebih pendek.
✅ Solusi:
Gunakan oli dan sparepart asli atau berkualitas yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
6. Tidak Memanaskan Motor Setelah Servis
Setelah ganti oli atau servis CVT, motor sebaiknya dipanaskan beberapa saat agar semua pelumas bersirkulasi dengan baik sebelum digunakan.
Dampaknya:
Performa mesin belum optimal saat awal digunakan, berisiko aus lebih cepat.
✅ Solusi:
Biarkan motor menyala selama 1–3 menit setelah servis sebelum dikendarai.
7. Tidak Bertanya atau Memahami Apa yang Diservis
Banyak pengguna motor hanya menyerahkan motor ke bengkel tanpa bertanya apa yang dilakukan mekanik. Padahal, penting untuk tahu bagian mana yang diperiksa, diganti, atau dibersihkan.
Dampaknya:
Kamu bisa kehilangan kontrol terhadap kondisi motor sendiri.
✅ Solusi:
Selalu minta penjelasan pada mekanik atau minta daftar servis yang dilakukan.
Kesimpulan
Servis motor matic memang wajib, tapi cara melakukannya juga harus benar. Hindari kesalahan-kesalahan umum seperti menunda servis, lupa ganti oli gardan, atau asal pilih oli. Dengan perawatan yang tepat, motor matic kamu akan tetap nyaman dikendarai, irit, dan lebih awet.