Bahaya Telat Ganti Oli CVT pada Motor Matic
Motor matic saat ini jadi pilihan utama karena praktis dan mudah dikendarai. Salah satu komponen penting dalam sistem penggeraknya adalah CVT (Continuously Variable Transmission), yang mengatur perpindahan tenaga dari mesin ke roda belakang. Namun sayangnya, banyak pemilik motor matic lupa atau bahkan tidak tahu bahwa CVT juga membutuhkan pelumasan khusus, yaitu oli CVT.
Telat atau malas mengganti oli CVT bisa menimbulkan berbagai masalah yang berdampak pada kenyamanan hingga kerusakan serius. Yuk, kenali bahaya telat ganti oli CVT dan kenapa kamu harus rutin merawatnya.
Apa Itu Oli CVT?
Oli CVT adalah pelumas khusus untuk komponen transmisi motor matic seperti roller, pulley, dan v-belt. Meski bentuknya tidak seperti oli mesin, oli ini tetap penting untuk mengurangi gesekan, menjaga suhu kerja, dan memperpanjang usia komponen CVT.
Bahaya Telat Ganti Oli CVT
1. Tarikan Motor Jadi Berat dan Tersendat
Ketika oli CVT mulai kotor dan kehilangan daya pelumasannya, komponen CVT seperti pulley dan roller tidak bisa bekerja optimal. Tarikan motor terasa berat, tidak halus, bahkan bisa seperti tersendat saat akselerasi.
✅ Solusi:
Ganti oli CVT secara berkala setiap 8.000–10.000 km, atau sesuai rekomendasi pabrikan.
2. V-Belt dan Roller Cepat Aus
Tanpa pelumasan yang baik, gesekan antar komponen meningkat. Ini menyebabkan v-belt mudah getas, roller aus, dan komponen lain cepat rusak.
✅ Solusi:
Gunakan oli CVT berkualitas dan jangan menunda servis CVT secara keseluruhan.
3. Suara Kasar dari Bagian CVT
Saat oli CVT sudah kotor atau habis, kamu mungkin akan mulai mendengar suara kasar atau mendengung dari area CVT. Ini adalah tanda gesekan antar komponen terjadi tanpa pelumasan yang cukup.
✅ Solusi:
Segera periksa kondisi CVT di bengkel terpercaya jika mulai terdengar suara tidak wajar.
4. Overheating pada CVT
Gesekan tanpa pelumas menghasilkan panas berlebih. Komponen CVT yang terlalu panas bisa mengalami deformasi (perubahan bentuk), bahkan menyebabkan kerusakan permanen.
✅ Solusi:
Pastikan oli CVT diganti tepat waktu agar suhu kerja transmisi tetap stabil.
5. Risiko CVT Jebol atau Mogok di Jalan
Dalam kasus terburuk, CVT bisa mengalami kerusakan total. Motor bisa mogok mendadak atau tidak bisa jalan karena sistem penggerak tidak berfungsi.
✅ Solusi:
Servis rutin dan hindari menunda penggantian oli CVT meski motor masih "terasa normal".
Ciri-Ciri Oli CVT Perlu Diganti
-
Tarikan terasa berat
-
Akselerasi tidak responsif
-
Suara dengung/kasar dari area CVT
-
Getaran berlebihan saat mulai jalan
-
Sudah menempuh jarak 8.000–10.000 km sejak ganti terakhir
Kesimpulan
Telat ganti oli CVT bukan masalah sepele. Selain membuat tarikan motor matic menjadi tidak nyaman, hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sistem transmisi. Untuk itu, rawat motor matic kamu dengan mengganti oli CVT secara berkala dan pastikan selalu menggunakan oli berkualitas sesuai spesifikasi motor.