Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Turunan
Buat banyak pengendara, jalan turunan bisa jadi momen yang agak menegangkan. Apalagi kalau naik motor matic, yang nggak punya gigi persneling seperti motor manual. Salah teknik ngerem bisa bikin motor nggak stabil, bahkan berisiko kecelakaan. Nah, biar lebih aman, berikut cara ngerem motor matic yang benar saat melaju di turunan.
1. Gunakan Rem Depan dan Belakang Secara Seimbang
Jangan hanya mengandalkan salah satu rem.
-
Rem depan punya daya henti lebih kuat, tapi kalau ditarik mendadak bisa bikin ban slip.
-
Rem belakang membantu menjaga stabilitas motor.
Triknya: tarik keduanya bersamaan dengan tekanan halus dan bertahap, bukan dicengkeram keras sekaligus.
2. Hindari Rem Mendadak
Di turunan, kecepatan motor cenderung bertambah dengan sendirinya. Kalau panik dan langsung ngerem keras, ban bisa kehilangan traksi. Solusinya, rem sedikit demi sedikit sambil jaga kecepatan tetap terkendali.
3. Manfaatkan Engine Brake Alami
Walaupun motor matic nggak punya gigi manual, saat gas ditutup sepenuhnya, CVT akan memberi efek engine brake. Jadi, jangan terus-terusan ditarik gasnya, tapi biarkan motor melambat dengan kombinasi engine brake + rem.
4. Atur Posisi Badan
-
Condongkan sedikit badan ke belakang untuk mengurangi tekanan di roda depan.
-
Pegang stang dengan rileks, jangan kaku, supaya motor lebih stabil.
5. Jaga Jarak Aman
Di jalan turunan, jarak pengereman lebih panjang daripada di jalan datar. Selalu beri ruang lebih dengan kendaraan di depan agar punya waktu cukup kalau harus berhenti mendadak.
6. Pilih Jalur yang Aman
Kalau turunan tajam dan berkelok, kurangi kecepatan sejak awal. Jangan menunggu di tengah turunan baru mengerem, karena risikonya lebih besar.
Kesimpulan
Ngerem motor matic di turunan intinya harus halus, seimbang, dan antisipatif. Gunakan kombinasi rem depan-belakang, manfaatkan engine brake, serta jaga posisi tubuh tetap stabil. Dengan begitu, perjalanan di jalan turunan akan terasa lebih aman dan nyaman. 🚴♂️

