Perbedaan Performa CVT Lama dan CVT Baru : Lebih Halus, Irit, dan Responsif?
Motor matic makin populer karena kemudahannya saat dikendarai. Salah satu kunci kenyamanan ini terletak pada sistem CVT (Continuously Variable Transmission). Namun, banyak pengguna motor matic merasa bahwa CVT generasi baru terasa lebih halus dan efisien dibanding versi lama.
Lantas, apa saja sebenarnya perbedaan performa CVT lama dan CVT baru? Berikut penjelasan lengkapnya.
🏍️ 1. Respons Akselerasi
-
CVT Lama:
Tarikan awal sering terasa berat atau “ngempos”, apalagi saat motor baru dinyalakan.
Respons terasa agak lambat, terutama jika membawa beban atau boncengan. -
CVT Baru:
Lebih responsif dan halus, bahkan di kecepatan rendah.
Beberapa model sudah dibekali per hitungan ulang, roller ringan, dan teknologi throttle-by-wire untuk respons lebih cepat.
✅ CVT baru dirancang untuk memberi akselerasi lebih presisi dan minim hentakan.
⛽ 2. Efisiensi Bahan Bakar
-
CVT Lama:
Perpindahan rasio tidak seefisien sekarang. Mesin cenderung bekerja lebih keras untuk kecepatan tertentu, sehingga konsumsi BBM lebih boros. -
CVT Baru:
Menggunakan teknologi seperti eSP+ dari Honda atau Blue Core dari Yamaha yang membuat tenaga lebih efisien.
Tarikan lebih ringan = mesin tidak terlalu dipaksa = BBM lebih irit.
💡 Beberapa motor juga sudah dilengkapi fitur Idling Stop System, bantu hemat BBM di kemacetan.
🔊 3. Suara & Getaran Mesin
-
CVT Lama:
Sering muncul suara kasar saat motor digas, terutama kalau V-belt sudah aus.
Getaran lebih terasa, terutama saat awal jalan. -
CVT Baru:
Jauh lebih senyap dan minim getaran.
Bahan dan desain baru di bagian pulley serta peredam suara bikin motor lebih halus.
🧩 4. Material dan Teknologi Komponen
-
CVT Lama:
Menggunakan material standar dengan desain sederhana.
V-belt dan roller cepat aus jika tidak dirawat rutin. -
CVT Baru:
V-belt lebih tahan panas, roller lebih ringan & tahan aus.
Ada juga per CVT progresif dan kampas ganda yang lebih presisi.
🔧 Beberapa pabrikan bahkan mulai mengembangkan CVT berbasis elektrik untuk skutik listrik.
🛠️ 5. Kemudahan Servis & Umur Pakai
-
CVT Lama:
Butuh servis lebih sering, dan beberapa komponennya cepat aus jika dipakai harian di medan berat. -
CVT Baru:
Lebih tahan lama, cukup servis rutin tiap 8.000–12.000 km.
Mekanisme perawatan juga lebih sederhana berkat desain yang modular.
🔬 6. Penerapan Teknologi Tambahan
-
CVT Lama:
Masih murni mekanis, tanpa sistem kontrol elektronik. -
CVT Baru:
Beberapa motor matic kini memiliki ECU yang turut mengatur kerja CVT, seperti pada:-
Honda PCX 160 (eSP+ dengan mapping throttle)
-
Yamaha NMAX (Y-Connect membantu analisis konsumsi bahan bakar dan respons gas)
-
🚀 Kombinasi teknologi ini bikin performa motor matic makin pintar dan efisien.
✅ Kesimpulan
CVT baru jelas membawa banyak peningkatan dibanding generasi lama. Mulai dari respons gas yang lebih cepat, konsumsi BBM yang irit, getaran minim, hingga umur pakai yang lebih lama.