Tarikan Motor Matic Berat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bikin Motor Enteng Lagi, Yuk Cari Tahu Solusinya!
Tarikan motor matic yang terasa berat saat berakselerasi tentu sangat mengganggu, apalagi saat digunakan untuk harian atau ketika melewati tanjakan. Tidak hanya membuat boros bensin, tarikan berat juga bisa mempercepat kerusakan pada komponen mesin dan CVT.
Lalu, apa saja penyebab tarikan motor matic terasa berat, dan bagaimana cara mengatasinya?
🚦 Gejala Tarikan Motor Matic Berat
-
Motor terasa “nahan” saat digas
-
Akselerasi lambat meski gas sudah ditarik dalam
-
Motor bergetar saat mulai jalan
-
BBM jadi lebih boros dari biasanya
-
Suara mendengung dari area CVT
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, yuk simak beberapa penyebab umumnya di bawah ini!
🔍 Penyebab Tarikan Motor Matic Berat dan Solusinya
1. CVT Kotor atau Aus
CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem penggerak utama di motor matic. Jika kotor atau komponennya aus, tarikan akan terasa berat.
🔧 Solusi:
-
Bersihkan dan servis CVT setiap 8.000–10.000 km
-
Ganti roller, v-belt, dan kampas kopling jika sudah aus
2. V-Belt Mulai Getas atau Longgar
V-belt yang sudah getas akan mengurangi performa transmisi tenaga dari mesin ke roda.
🔧 Solusi:
-
Ganti V-belt jika sudah retak, getas, atau longgar
-
Cek saat servis CVT di bengkel resmi
3. Roller Tidak Seimbang / Sudah Aus
Roller yang aus atau tidak seimbang bisa membuat motor sulit akselerasi, terasa berat atau tersendat.
🔧 Solusi:
-
Ganti roller baru sesuai gram yang dianjurkan pabrikan
-
Hindari memakai roller tidak sesuai spesifikasi
4. Filter Udara Kotor atau Tersumbat
Filter udara yang kotor akan menghambat aliran udara ke ruang bakar, menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
🔧 Solusi:
-
Bersihkan filter udara setiap 4.000–6.000 km
-
Ganti filter jika sudah rusak atau kotor parah
5. Busi Lemah atau Kotor
Busi yang melemah membuat pembakaran tidak maksimal, tarikan motor pun ikut lemas.
🔧 Solusi:
-
Ganti busi setiap 8.000–10.000 km
-
Gunakan busi yang sesuai dengan standar pabrikan
6. Oli Mesin Sudah Jelek / Tidak Sesuai
Oli yang sudah terlalu kental atau lama tidak diganti bisa bikin mesin terasa berat.
🔧 Solusi:
-
Ganti oli mesin setiap 2.000–2.500 km
-
Gunakan oli matic dengan viskositas yang direkomendasikan
7. Tekanan Ban Kurang
Ban yang kurang angin membuat gesekan ke jalan lebih besar → motor jadi terasa berat.
🔧 Solusi:
-
Cek dan isi tekanan ban tiap minggu
-
Gunakan tekanan ban sesuai buku manual (biasanya 29–32 psi)
📝 Tabel Pemeriksaan Cepat Tarikan Berat
Masalah Umum | Waktu Pemeriksaan | Solusi |
---|---|---|
CVT kotor / aus | Tiap 8.000 km | Servis CVT & ganti roller/V-belt |
Filter udara kotor | Tiap 4.000 km | Bersihkan atau ganti |
Busi lemah | Tiap 8.000 km | Ganti busi baru |
Oli tidak sesuai | Tiap 2.000 km | Ganti dengan oli berkualitas |
Ban kempes | Mingguan | Cek & isi angin sesuai standar |
🔧 Kapan Harus ke Bengkel?
Segera bawa motor ke bengkel jika:
-
Tarikan makin berat meski sudah servis ringan
-
Ada suara kasar di bagian CVT
-
Motor tidak kuat menanjak meski tanpa boncengan
💡 Tips: Lakukan servis di bengkel resmi atau bengkel yang sudah berpengalaman menangani motor matic.
🎯 Kesimpulan
Tarikan motor matic yang berat bisa berasal dari berbagai komponen — mulai dari sistem CVT, filter udara, hingga tekanan ban. Dengan perawatan rutin dan penggantian komponen sesuai jadwal, motor kamu bisa kembali enteng, irit, dan nyaman digunakan sehari-hari.