Ini Ciri Motkas yang Pernah Dimodif KM-nya, Kasus Odometer Palsu Yamaha XMAX

 Yamaha XMAX bekas yang dibeli Rama kena manipulasi odometer

Odometer rendah memang menjadi daya tarik motor bekas, tapi jangan langsung percaya karena bisa jadi angka itu hasil manipulasi. Kejadian ini dialami langsung oleh Rama, warga Jakarta Timur, yang membeli sebuah Yamaha XMAX 2018 lewat marketplace Facebook.


Motor tersebut ditawarkan dengan klaim kilometer rendah, cuma 13.339 KM, dan dijual seharga Rp 41,3 juta, meskipun pajaknya mati setahun. Karena lokasi penjual berada di Serang, Banten, dan cukup jauh, Rama memutuskan tidak mengecek langsung kondisi motor, dan memilih menggunakan jasa towing. 

Tapi begitu motor sampai, kondisi fisiknya langsung bikin Rama curiga. Jok, mika speedometer, serta beberapa bagian lain tampak tidak seperti motor yang baru dipakai 13 ribu kilometer. 

Setelah ditelusuri lebih jauh lewat dealer resmi Yamaha, terungkap bahwa pada Maret 2021, motor itu sudah mencatat 23.500 KM pemakaian. Artinya, angka odometer saat dibeli Rama lebih rendah dari pemakaian tiga tahun lalu. Dugaan manipulasi pun makin kuat.


Odometer baru menunjukkan  13 ribuan km saat dibeli Rama.

Wira Sentosa, pemilik bengkel SACS Asia Jaya Motor di Pondok Gede, Bekasi, yang spesialis menangani speedometer, menjelaskan bahwa baik odometer analog maupun digital sekarang memang bisa dimanipulasi.

Untuk odometer analog, bisa dicek dari kondisi fisiknya. Biasanya ada bekas goresan, baret, sidik jari, atau kotoran di layar. Cek juga baut speedometer, kalau ada bekas buka obeng, patut dicurigai,” ujar Wira kepada SEPUTARAN MATIC 2025, Kamis (15/5/2025). Untuk versi digital, Ia mengungkapkan deteksinya lebih sulit, tapi tetap bisa dilakukan.

Kalau digital, harus bongkar speedometer dan cek komponen dalam, terutama IC odometer. Biasanya ada bekas solderan kalau pernah dibuka,” jelasnya. “Selain disolder, sistem manipulasi speedometer juga ada yang cuma dijepit. Nah, kalau cuma dijepit, itu lebih susah deteksinya,” tambah Wira.

Meskipun secara teknis bisa dicek, Wira bilang bahwa pengecekan ini jarang bisa dilakukan saat transaksi motor bekas. “

Bisa saja dicek odometernya dimanipulasi atau enggak, tapi kenyataannya jarang bisa dilakukan, karena biasanya penjual enggak bakal izinkan speedometernya dibongkar,” ujarnya. Wira menekankan agar jangan hanya mengandalkan angka odometer saat membeli motor bekas. “

Perhatikan kondisi motor, mulai dari ban, tahun produksi ban, kondisi jok, mika speedometer, lampu, handgrip, dan lainnya. Cocokkan dengan tahun dan klaim odometernya,” jelasnya. Sebagai contoh, motor dengan odometer cuma 2.000 KM tapi mika speedometernya sudah retak rambut, jelas bikin tanda tanya. 

Kesimpulannya, jangan tergiur dulu dengan klaim kilometer rendah saat beli motor bekas, apalagi kalau belinya online. Kalau memungkinkan, cek unit langsung atau minta bantuan mekanik terpercaya buat memastikan kondisi motor dan validitas odometer.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama